MATERI AJAR XII TKPI

Nama Guru             : Ambrosius L. Hera, S.Ag

Mata Pelajaran         : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

NO WA                  : 082144113472.

MATERI AJAR

BAB 1

PANGGILAN HIDUP

 

1.            PANGGILAN HIDUP BERKELUARGA

1.1.         Arti dan Makna Keluarga

Keluarga dalam arti sempit melibatkan suami, isteri, dan anak-anak mereka; disebut juga keluarga inti. Keluarga dalam arti luas mencakup semua sanak saudara (famili). Pada dasarnya, keluarga merupakan kesatuan sosial berdasarkan hubungan biologis, ekonomis, emosional, dan rohani, yang bertujuan untuk mendidik dan mndewasakan anak-anak sebagai anggota berbagai masyarakat luas dan terbatas. Dasarnya dalah ikatan perkawinan ayah dan ibu.

@. Keluarga adalah masyarakat paling asasi. Pola yang berbeda-beda disebabkan oleh pola ekonomi dan sosial, pandangan agama, dan kebudayaan yang berlainan.

@. Keluarga merupakan sekolah yang terbaik untuk menanamkan keutamaa-keutamaan sosial, misalnya perhatian terhadap sesama, rasa tanggungjawab, sikap adil dan bertenggangrasa, dsb. Semua keutamaan itu dapat mulai bertumbuh dan berkembang dalam keluarga.

          Konsili Vatikan II dalam dokumennya tentang Gaudium et Spes No. 52 mengatakan: “ Keluarga adalah semacam sekolah kemanusiaan yang kaya.

Menurut Konsili Vatikan II Dalam dokumennya, Paus Fransisikus mengajarkan tentang

  1.  Paus Fransiskus mengajarkan cara sederhana untuk mempertahankan pernikahan atau perkawinan, yaitu dngan saling mengucapkan kata” Tolong,trimakasih,dan maaf, diantara suami dan istri.
  2. Paus mengatakan jangan mengakiri hari tanpa membuat perdamaian, bila pasangan mengakiri satu hari saja dalam pernikahan tanpa perdamaian ,maka pernikahan tersebut akan menjadi keras dan dingin.
  3. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan tak ada satu orangpun yang sempurna, keluarga yang sempurna.
  4. Dalam lingkungan keluarga, perselisihan serta perbedaan yang biasa terjadi antara manusia itu lebih mudah diatasi; suasana saling mengerti dan kerukunan dibina.
  5. Keluarga-keluarga adalah sel kehidupan masyarakat, tempat orang muda secara praktis mempelajari bagaimana menghargai nilai-nilai keadilan, hormat, dan cinta kasih.
  6. Keluarga adalah Gereja Domestik atau Gereja Rumah Tangga, tempat iman, harapan, dan cinta kaksih Kristiani ditanam dan dikembangkan dalam generasi muda.

1.2.        Cinta adalah Landasan Hidup Berkeluarga

1.2.1.    Pentingnya cinta dalam hidup kita

Kita bisa hidup dan berkembang sebagai manusia karena perhatian dan cinta yang kita terima dan alami dari orang lain serta karena cinta yang kita berikan kepada orang lain. Tanpa cinta hidup kita tidak berarti, kemanusiaan kita tidak akan ada sehari pun. Cinta membahagiakan orang dan memungkinkan manusia berkembang secara sehat dan seimbang. Cinta yang jujur dan persahabatan sejati antarmanusia memungkinkan perwujudan diri yang sehat dan seimbang, menghindarkan gangguan psikis, dan menyembuhkan orang yang menderita sakit jiwa. Selain itu, cinta adalah kekuatan aktif dalam diri manusia, kekuatan yang merobohkan tembok-tembok yang memisahkan manusia dari sesamanya, kekuatan yang mempersatukan manusia dengan sesamanya, namun membiarkan manusia tetap menjadi dirinya sendiri.

Dalam cinta antara pria dan wanita, keduanya masing-masing dilahirkan kembali, saling mengembangkan. Keduanya dipanggil untuk saling memberi dan menerima secara fisik maupun psikis. Keduanya adalah pasangan yang saling membutuhkan cinta untuk saling membahagiakan.

1.2.2.    Membina cinta dalam hidup perkawinan dan keluarga

  1. Menghargai teman hidup sebagai Partner

Perlu suasana PARTNERSHIP antara suami dan isteri. Partnership berarti persekutuan atau persatuan berdasarkan prinsip kesamaan derajat sehingga kedua-duanya menjadi “PARTNER” yang satu rasa dalam memperjuangkan satu kepentingan bersama. Perkawinan yang berpola partnership merupakan suatu usaha bersama suami-isteri untuk saling memperkaya, melengkapi, dan membahagiakan, baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

  1. Cinta kasih yang saling memberi dan menerima

Cinta kasih dalam hidup perkawinan sangat menuntut suatu sikap penyerahan diri yang total, bukan hanya setengah-setengah. Kedua partner harus saling menyerahkan diri tanpa reserve atau tanpa perhitungan untung rugi bagi dirnya sendiri, untuk besama-sama membangun persatuan hidup dan kebahagiaan keluarga dengan sumbangan yang berbeda, sesuai dengan kodrat/peranananya masing-masing sebagai suami/isteri.

2.            AJARAN KITAB SUCI TENTANG PERKAWINAN.

Membaca Teks Kitab Suci Matius 19:1-6.

Berdasarkan bacaan Injil Matius 19:1-6 tersebut,kita dapat menemukan beberapa pesan penting berikut

  1. Perkawinan merupakan persekutuan cinta antara pria dan wanita yang secara sadar dan bebas menyerahkan diri beseta segala kemampuannya untuk selamanya.
  2. Tuhan menghendaki agar kesatuan antara suami dan istri tidak terceraikan, karena perkawinan merupakan tanda kesetiaan Allah kepada manusia dan kesetiaan Kristus kepada Gereja-Nya.
  3. Menjadi saksi akan kesetiaan perkawinan yang tak terceraikan, merupakan salah satu tugas pasangan Kristiani yang paling penting

3.     Keluarga sebagai keluarga kecil/mini atau Ecclesia domestika

Sakramen perkawinan sebagai akar pembentukan keluarga Katolik, hendaknya dijaga kesuciannya, karena keluarga merupakan gereja kecil hal ini mempunyai makna bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama kali iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama tentang doa, kebajikan-kebajikan dan dan cinta kasih Kristen.

4.            TUGAS DAN KEWAJIBAN DALAM KELUARGA

4.1.        Tugas dan Kewajiban Suami

  1. Suami sebagai kepala keluarga: Suami harus bisa memberi nafkah lahir dan batin kepada isteri dan keluarganya.
  2. Suami sebagai partner isteri: Kalau isteri adalah wanita karier maka suami perlu menjadi pendamping, penolong, dan pemberi semangat baginyanya. Suami harus membantunya, bukan saja dengan pemecahan masalah secara rasional, tetapi juga secara afektif turut merasakan bebanya sehingga isteri merasa didukung dan tidak ekasih dari sendirian.
  3. Suami sebagai kekasih dari isteri: Hidup sebagai kekasih tidak hanya berlangsung pada masa pacaran dan masa-masa awal kehidupan keluarga, melainkan berlangsung sepanjang masa.

4.2.        Tugas dan Kewajiban Isteri

  1. Isteri sebagai hati dalam keluarga: Dia menciptakan suasana kasih sayang, ketentraman, keindahan, dan keharmonisan dalam keluarga.
  2. Isteri sebagai partner suami: Dia dapat membantu suami dalam tugas dan karier, terlebih dengan dukungan moril sehingga suami merasa didukung dalam tugas dan kariernya.
  3. Isteri sebagai kekasih suami: Sang isteri tetap merawat diri supaya ia tetap tampil sebagai kekasih yang cantik.

4.3.        Tugas Ayah dan Ibu terhadap Anak

Tugas utama orangtua terhadap anak adalah mendidik anak. Dalam mendidik anak setiap orangtua mesti memahami secara baik serta menyadari hal yang penting ini, ialah mendidik anak bukan berarti sanggup memenuhi segala kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan yang layak, bukan juga hanya berarti menjaga anak agar terhindak dari kecelakaan, tetapi lebih dari itu menyangkut pembentukan akal budi, kehendak, perasaan, supaya anak menjadi satu pribadi yang harmonis, matang, dan bahagia.

Titik awal pembentukan pribadi anak secara wajar harus mulai dijamin pertama-tama oleh setiap orang tua lewat pendidikan anak mereka dalam keluarga. Sekolah dan lembaga-lembaga pendiikan lainnya hanya kelanjutan pendidikan keluarga.

 

TUGAS PRIBADI

1.      Jelaskan Makna Keluarga

2.      Jelaskan makna keluarga berdasarkan Konsili Vatikan II dalam Dokumen  Gaudium Et Spees No. 52.

3.      Sebutkan hal-hal penting dalam teks Kitab Suci Mat 19:1-6

4.      Jelaskan Makna Keluarga  sebagai Ecclesia Domestika

5.      Sebutkan tugas dan kewajiban seorang ayah.

 

Kerja dan langsung kirim ke No Wax Pa Ambros Hera.

NO WA: 082144113472


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI 1 KELAS XI. SIFAT-SIFAT GEREJA

MATERI 1 KELAS XII. PANGGILAN HIDUP BERKELUARGA

MATERI 3 KELAS XI. GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH